22 Jun 2013

Mengisi Malam

ketakberdayaan mencoba menjawab malam
ia masih dalam terpaan badai berusaha mencoba
merumuskan ketentraman
menertawakan hidup

ketakberdayaan letih menenangkan telinga
muak menangkap beribu gelombang negatif
pun tidak ingin keluar meninggalkannya
menyisahkan rapuh! Kelabu!

ketakberdayaan enggan melambungkan peliknya hati
maka ia pun menulis
maka ia pun menangis
menikmati kawanan sunyi dan hanya sunyi




0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright 2035 Tinta Maple
Theme by Yusuf Fikri