4 Sep 2013

Meracau





Halo apakah malam ini kamu sedang sendirian? Kalau iya, berarti jawaban kita sama. Karena pun saat ini aku sedang sendirian menikmati indahnya malam lengkap dengan segala hiasan indahnya. Di sana masih ada bulan dan ratusan bahkan jutaan boleh jadi lebih dari milyaran bintang yang menemaninya, ah asik sekali kau bulan tak pernah merasakan sendiri.

Jangan tanya bagaimana menghabiskan malam dingin sendirian dengan memandangi langit yang pesonanya terlalu indah untuk dinikmati sendirian. Mati-matian ingin kuhadirkan kau disini menikmati keindahan ini bersama-sama, tapi ku tahu itu mustahil sungguh tidak mungkin. Bahwa untuk mengingatku pun kau mungkin sudah lupa atau mungkin tak ingin lagi.

Namun biarlah setidaknya aku masih bisa melihat bulan dan beribu bintang yang menyertainya sekaligus bercemburu kepada mereka. Yah ini memang aneh.  Betapa beruntungnya kau bulan dia bahkan mereka selalu ada menemani kau sendirian. Mungkinkah kau selalu menceritakan semuanya pada dia? Menumpahkan kesedihan yang seharusnya tumpah, menggantikan air matamu yang tiba-tiba urung hadir menjadi canda tawa. Hingga tak jadi kau bersedih kemudian sadar bahwa kau baik-baik saja masalahmu bahkan tak mampu mengalahkanmu.

Kalau sudah begini ingin sekali aku meminjam bintangmu wahai bulan, tapi aku tahu itu tidak boleh kau pasti tak mengijinkanku, bukan?. Karena aku paham tak satu pun seseorang ingin bintangnya diambil, hilang, ataupun hanya redup sedikit. Kecuali jika ia yang ingin berpindah pada satelit yang lainnya kau pun tidak boleh menahannya.

Entahlah aku tak mau memikirkanmu lagi bulan. Aku hanya ingin menikmati malam ini meresapi hingga sampai ke hatiku yang paling dalam hingga letih dan akhirnya menemukan jawaban untuk tidak bercemburu lagi padamu. Aku pun ingin bahagia meskipun dengan bintang yang tidak ingin lagi mengenal satelitnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright 2035 Tinta Maple
Theme by Yusuf Fikri